Ijazah, Sekadar Kertas atau Penentu Masa Depan?
Lensatangerang.com || OPINI – Di tengah dunia yang terus bergerak cepat, pertanyaan soal "seberapa penting ijazah?" kembali mengemuka. Apakah selembar kertas itu benar-benar mencerminkan kemampuan seseorang, atau sekadar formalitas yang dipaksa sistem?
Bagi sebagian orang, ijazah adalah syarat mutlak untuk memasuki dunia kerja. Tanpa ijazah, pintu-pintu peluang tampak tertutup rapat. Tak sedikit perusahaan, institusi pemerintahan, hingga lembaga swasta yang masih menjadikan ijazah sebagai satu-satunya bukti kelayakan.
Namun di sisi lain, berkembang pula pandangan bahwa pengalaman dan keterampilan justru lebih utama. Banyak figur sukses yang menapaki karier gemilang tanpa bergantung pada gelar akademik tinggi. Mereka menempuh jalan berbeda: belajar dari kegagalan, membangun relasi, dan mengasah kemampuan di lapangan.
Lantas, apakah ijazah masih relevan?
Tentu saja masih. Ijazah tetap menjadi simbol pencapaian akademik dan kerja keras bertahun-tahun. Namun, dunia saat ini juga menuntut manusia yang adaptif, komunikatif, dan punya problem solving yang tajam — hal-hal yang tak selalu tertulis di atas kertas.
Di sinilah pentingnya mengubah cara pandang: ijazah bukan satu-satunya penentu masa depan, melainkan salah satu bekal dari banyak bekal yang dibutuhkan.
Pendidikan sejatinya tak berhenti di ruang kelas. Ia berjalan sepanjang hidup — melalui kesalahan, tantangan, dan proses belajar yang tak mengenal waktu.(Sarman)