BREAKING NEWS

Jalan Rusak, Suara Sunyi dari Warga Pinggiran

Editor: Sarman - Kebijakan Publik , · 183 Dilihat
Foto Ilustrasi

Lensatangerang.com
|| Kadang kita lupa bahwa suara-suara kecil dari pelosok desa adalah bagian dari nyawa negara ini. Seperti yang saya lihat sendiri — jalan rusak yang sudah bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan, berlubang di sana-sini, becek saat hujan, dan berdebu kala kemarau. Ini bukan sekadar ketidaknyamanan, ini bahaya nyata.

Saya bukan pejabat, saya bukan penguasa. Hanya seorang warga biasa yang prihatin. Setiap pagi saya melihat ibu-ibu membawa anak sekolah harus melintasi jalanan yang jika tidak hati-hati bisa membuat mereka jatuh. Motor oleng, anak-anak terjebak lumpur, mobil harus berjalan lambat, dan tak jarang kendaraan mogok karena terjebak dalam lubang yang tidak kasat mata di malam hari.

Apakah suara kami tidak penting? Kami tahu pemerintah tidak bisa menyelesaikan semua dalam semalam. Tapi bukan berarti tidak bisa dimulai. Minimal satu dusun, satu kampung, satu titik per tahun — itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Kami tidak menyalahkan. Kami hanya menyampaikan. Jalan itu adalah urat nadi aktivitas warga. Jika uratnya terputus, jangan heran jika ekonomi pun stagnan dan keselamatan tergadaikan.

Semoga tulisan sederhana ini bisa membuka mata banyak pihak, bahwa pembangunan bukan hanya tentang gedung tinggi dan trotoar kota. Tapi juga tentang jalan-jalan becek di kampung, tempat kami tinggal, bekerja, dan membesarkan anak-anak kami.

 

(Opini pribadi oleh warga yang peduli terhadap akses jalan yang aman dan merata.)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar