Patung Balaraja, Simbol Sejarah dan Identitas Masyarakat Tangerang Barat
![]() |
Patung Balaraja, Simbol Sejarah dan Identitas Masyarakat Tangerang Barat |
LENSATANGERANG| Di tengah padatnya arus lalu lintas Balaraja, berdiri kokoh sebuah patung yang tak sekadar menjadi penghias kota, melainkan simbol sejarah dan kebanggaan masyarakat. Patung yang terletak di perempatan Balaraja Barat ini dikenal luas sebagai Patung Balaraja, menjadi ikon yang mencerminkan semangat perjuangan dan identitas lokal Tangerang bagian barat.
Patung ini menggambarkan sosok prajurit dengan tombak, berdiri gagah menghadap jalan utama. Bukan tanpa makna, posisi dan bentuk patung tersebut diyakini merepresentasikan semangat keberanian masyarakat Balaraja dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di masa lampau maupun kini.
Masyarakat sekitar menjadikan patung ini sebagai penanda arah dan simbol keberadaan wilayah Balaraja. Tak sedikit pula warga yang menjadikannya sebagai titik temu atau tempat berkumpul. Secara tidak langsung, Patung Balaraja telah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat.
Namun di balik tampilannya yang ikonik, patung ini sejatinya menyimpan pesan penting akan nilai sejarah. Balaraja sendiri secara etimologi berasal dari kata “Bala” (prajurit) dan “Raja” (raja/pemimpin), yang secara filosofis menggambarkan wilayah ini pernah menjadi titik strategis pertahanan atau wilayah kerajaan kecil.
Pengamat sejarah lokal menyebut, patung ini seharusnya tidak hanya menjadi ikon visual, tetapi juga alat edukasi budaya bagi generasi muda. Banyak yang belum mengetahui makna di balik patung tersebut, sehingga perlu adanya peran aktif pemerintah setempat untuk memanfaatkan simbol ini sebagai sarana pembelajaran sejarah lokal.
Selain itu, kebersihan dan perawatan kawasan patung juga perlu menjadi perhatian. Mengingat lokasinya yang strategis dan sering dilalui masyarakat, sudah sewajarnya Patung Balaraja dijaga keasliannya dan dijadikan titik edukasi publik.
Masyarakat berharap, ke depan pemerintah daerah dapat menghadirkan papan informasi sejarah di sekitar patung, agar warga maupun pengunjung mengetahui latar belakang sejarah berdirinya patung tersebut.
Patung bukan sekadar monumen. Ia adalah saksi bisu dari identitas dan perjuangan masyarakat. Sudah sepatutnya kita jaga dan maknai keberadaannya.