Waspada di Jalan Raya: Antara Truk Besar, Sepeda Motor, dan Kesadaran Kita
Lensatangerang.com || Dalam beberapa hari terakhir, saya sering melintas di ruas jalan yang padat dan cukup mengkhawatirkan. Dokumentasi yang saya miliki memperlihatkan betapa jalur itu ramai oleh kendaraan besar seperti truk dan trailer, berseliweran bersamaan dengan sepeda motor yang juga memadati jalan. Kondisi ini membuat saya sebagai warga sekaligus pengguna jalan, merasa perlu menyampaikan keresahan sekaligus mengajak kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati.
Bukan sekali dua kali saya melihat pengendara motor yang nekat menyalip dari sisi kiri truk, tanpa memberi isyarat atau memperhitungkan blind spot. Di sisi lain, banyak kendaraan besar yang seperti tidak memperhatikan kecepatan saat melintas di jalur yang sempit dan padat. Kombinasi ini sangat berbahaya.
Sebagian pengemudi mungkin beralasan bahwa waktu adalah uang, namun keselamatan tetap harus menjadi yang utama. Apalagi, tidak sedikit pengendara motor yang tanpa perlengkapan lengkap, bahkan masih ada yang membonceng anak kecil tanpa helm. Rasanya cukup untuk membuat hati kita tergetar – seakan-akan kecelakaan hanya tinggal menunggu waktu.
Saya menulis ini bukan untuk menyalahkan siapa pun. Tapi saya yakin, bila semua pihak – baik pengendara roda dua, roda empat, truk, maupun pengguna jalan lainnya – mulai saling menghormati dan mengutamakan keselamatan, maka risiko kecelakaan bisa ditekan secara signifikan.
Mari kita jadikan dokumentasi-dokumentasi seperti ini bukan sekadar arsip, tapi sebagai pengingat bahwa di jalan raya, nyawa kita hanya sejarak keputusan yang tepat atau salah. Rem satu detik lebih lambat bisa fatal, helm yang ditinggal bisa jadi penyesalan.
Semoga kita semua selamat sampai tujuan, dan semoga ruang-ruang jalanan kita bisa menjadi tempat yang lebih aman bagi semua pengguna jalan – dari anak sekolah hingga sopir truk yang mencari nafkah.
---
Opini pribadi oleh warga yang peduli terhadap keselamatan berkendara.